Contoh dari Naskah Teks Eksplanasi Singkat tentang Peristiwa Alam - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai contoh karangan teks eksplanasi singkat yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di alam, contoh yang diberikan mengenai penulisan fenomena alam terjadinya salju, pelangi dan petir, diharapkan dengan membaca contoh karangan singkat teks eksplanasi, nantinya kalian akan memahami apa itu teks eksplanasi dan dapat juga membuat contoh tulisannya, jika masih belum mengerti mengenai apa itu teks eksplanasi sobat dapat mencari pada menu search di laman blog ini
Proses terbentuknya salju mirip dengan siklus turunnya hujan yang diawali dengan terjadinya penguapan air berbentuk awan lalu berkumpul,. Awan yang mengandung uap air mendingin hingga titik kondensasi (kondensasi adalah temperatur dimana terjadinya perubahan gas menjadi bentuk cair ataupun padat), uap air berkumpul menjadi awan yang pekat. Disaat pertama terjadinya awan, massa uap air jauh lebih kecil dibandingkan dengan massa angin hingga awan tersebut dapat mengapung di udara. Setelah itu kumpulan uap air berbentuk awan akan terus memadat karena semakin banyaknya uap air yang terkumpul, massa dari awan juga otomatis akan bertambah, hingga sampai ambang batas tertentu udara tidak akan sanggup lagi mempertahankannya, awan mengalami kondensasi dengan cepat sehingga kristal-kristal salju pun terbentuk dan turun ke bumi.
Temperatur dari udara yang berada di bawah awan biasanya 0°C. Namun, temperatur rendah saja belum lah dapat menjadi sebab terjadinya kristal salju. Disaat partikel uap air terkotori oleh partikel lain terjadi fase pembekuan, hingga akhirnya uap air murni akan cepat menjadi kristal-kristal es.
Partikel yang membantu proses ini dikenal dengan nukleator, selain memiliki fungsi menjadi pemercepat proses pembekuan, nukleator juga menjadi perekat antara uap air. Sehingga uap air yang tercampur dengan partikel pembeku akan membentuk kristal. Jika temperatur udara tidak cukup dingin maka kristal es akan berbentuk padat dan besar, sering disebut dengan hujan es, seperti juga halnya embun di puncak gunung akan cepat meleleh dari kristal es menjadi air.
Kristal salju mempunyai struktur yang unik, diaman berdasarkan beberapa penelitian ternyata setiap butir salju memiliki bentuk yang unik tidak sama persis, begitu juga dengan letak daerah yang menjadi asal terbentuknya kristal salju, jika kristal salju diperbesar ternyata memiliki banyak bentuk ada yang berbentuk bintang, lonjong, bundar, persegi dan bentuk acak. Salju juga memiliki banyak dampak negatif seperti terjadinya kerusakan jalan, matinya tanaman, dan tentunya pada manusia yang besar kerugiannya tidak dapat dihitung.
Contoh-contoh Karangan Teks Eksplanasi Singkat tentang Peristiwa Alam
Sebelumnya kalian dapat melihat ada 3 judul dari contoh karangan teks eksplanasi yang berkaitan dengan peristiwa bencana alam. Pada dasarnya ketika karangan tersebut memiliki kesamaan karateristik penulisan, berikut ini judul contoh karangan singkat teks eksplanasi:- Fenomena Adanya Salju.
- Fenomena Adanya Pelangi.
- Fenomena Adanya Petir.
Contoh Teks Naskah Eksplanasi Peristiwa Alam Tentang Salju
Fenomena Adanya Salju
Ada satu hal yang menjadi fenomena yang cukup menarik disaat sedang datangnya musim dingin yakni salju. Salju merupakan bentuk dari air hujan yang menjadi kristal es berbentuk kecil dan lembut dan berwarna putih bersih menyerupai kapas, fenomena dari salju ini hanya dapat kita lihat secara alami di dataran rendah yang memiliki 4 musim atau di dataran tinggi seperti di puncak gunung.Proses terbentuknya salju mirip dengan siklus turunnya hujan yang diawali dengan terjadinya penguapan air berbentuk awan lalu berkumpul,. Awan yang mengandung uap air mendingin hingga titik kondensasi (kondensasi adalah temperatur dimana terjadinya perubahan gas menjadi bentuk cair ataupun padat), uap air berkumpul menjadi awan yang pekat. Disaat pertama terjadinya awan, massa uap air jauh lebih kecil dibandingkan dengan massa angin hingga awan tersebut dapat mengapung di udara. Setelah itu kumpulan uap air berbentuk awan akan terus memadat karena semakin banyaknya uap air yang terkumpul, massa dari awan juga otomatis akan bertambah, hingga sampai ambang batas tertentu udara tidak akan sanggup lagi mempertahankannya, awan mengalami kondensasi dengan cepat sehingga kristal-kristal salju pun terbentuk dan turun ke bumi.
Temperatur dari udara yang berada di bawah awan biasanya 0°C. Namun, temperatur rendah saja belum lah dapat menjadi sebab terjadinya kristal salju. Disaat partikel uap air terkotori oleh partikel lain terjadi fase pembekuan, hingga akhirnya uap air murni akan cepat menjadi kristal-kristal es.
Partikel yang membantu proses ini dikenal dengan nukleator, selain memiliki fungsi menjadi pemercepat proses pembekuan, nukleator juga menjadi perekat antara uap air. Sehingga uap air yang tercampur dengan partikel pembeku akan membentuk kristal. Jika temperatur udara tidak cukup dingin maka kristal es akan berbentuk padat dan besar, sering disebut dengan hujan es, seperti juga halnya embun di puncak gunung akan cepat meleleh dari kristal es menjadi air.
Kristal salju mempunyai struktur yang unik, diaman berdasarkan beberapa penelitian ternyata setiap butir salju memiliki bentuk yang unik tidak sama persis, begitu juga dengan letak daerah yang menjadi asal terbentuknya kristal salju, jika kristal salju diperbesar ternyata memiliki banyak bentuk ada yang berbentuk bintang, lonjong, bundar, persegi dan bentuk acak. Salju juga memiliki banyak dampak negatif seperti terjadinya kerusakan jalan, matinya tanaman, dan tentunya pada manusia yang besar kerugiannya tidak dapat dihitung.
Contoh Teks Karangan Eksplanasi Peristiwa Alam Tentang Pelangi
Fenomena Adanya Pelangi
Pada setiap satu tetes air hujan mempunyai bentuk wujud & konsistensi yang tidak sama jika dilihat melalui sebuah prisma kaca, hal ini lah yang menyebabkan warna cahaya yang dibiaskan menjadi tidak sama. Disaat paparan cahaya dari matahari menerobos melalui rintik air hujan, Kamu dapat melihat warna pelangi hasil pembiasan cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila & ungu dikenal dengan mejikuhibiniu. Selain melalui embun air yang terbias, kita pun dapat melihat warna-warna pelangi melalui sebuah prisma segitiga dimana spektrum cahaya putih akan dipantulkan kembali menjadi warna pelangi.
Disaat cahaya putih melintasi kumpulan embun air, warna dari komponen cahaya tersebut akan mengalami perlambatan kecepatan, sehingga kecepatannya menjadi berbeda-beda atau tidak serupa hal ini sangat tergantung kepada frekuensi cahaya tersebut. Cahaya yang berwarna ungu akan berbelok relatif lebih tajam dikala memasuki tetesan embun air hujan yang dilewati sehingga akan terlihat menjadi warna yang paling bawah. Begitu pula dengan warna cahaya lain yang memiliki sudut pembiasan yang berbeda-beda sehingga kita akan melihat tumpukan warna cahaya yang indah dan kita menyebutnya dengan nama pelangi.
secara ini, tiap-tiap tetes hujan mendispersikan sinar matahari putih jadi warna komponennya. Menjadi kenapa dikala kita menonton pita warna yg lebar, seakan-akan tiap-tiap ruang hujan yg tidak sama mendispersikan cuma satu warna saja? Lantaran kita cuma menyaksikan satu warna dari tiap-tiap tetes hujan. Kamu sanggup menyaksikan gimana proses terjadinya dalam terhadap gambar di bawah ini.
Dikala tetes air hujan mendispersikan cahaya yang datang hanya pada spektrum warna merah saja yang mengalami pembiasan searah dengan datangnya cahaya, jika kita didepannya maka sinar merah itu akan tepat memantul arah mata kita, sedangkan untuk warna cahaya yang lain akan memantul dengan sudut kemiringan yang lebih banyak, maka arah pantulan dari cahaya tidak akan mengarah tepat ke mata kita.
Terkadang kita akan menemukan adanya 2 buah pelangi disaat yang sama atau pelangi ganda, dimana 1 pelangi akan memiliki warna yang tajam dan mudah dilihat dengan mata dan 1 pelangi lagi memiliki warna cahaya pelangi yang sedikit redup atau tidak terang, warna pelangi yang redup dihasilkan dari terjadinya pemantulan kembali cahaya yang melewati air hujan yang pertama sehingga pemantulan cahaya terjadi 2 kali, hal ini dikenal dengan refleksi ganda, dapat dibuktikan dengan urutan warna cahaya yang sudah tidak lagi berwarna mejikuhibiniu, tapi menjadi warna kebalikan dimana warna ungu pada pelangi ke 2 menjadi warna pertama atau pada bagian atas sedangkan warna merah menjadi warna yang terakhir.
Petir dapat terjadi karena adanya pemuaian air yang naik ke udara dan membentuk awan, dimana awan tersebut mengandung ion-ion yang mengandung listrik. Dengan semakin banyaknya kandungan listrik didalam awan menyebabkan ledakan atau dikenal dengan loncatan bunga api listrik, petir yang bersuara kencang akan lebih mudah kita lihat dikala mendung dan sedang turun hujan, awan akan semakin banyak terkumpul dan saling bertubrukan partikel-partikelnya, ketika turun hujan ion-ion bermuatan listrik akan berkurang kepadatannya hal ini akan menyebabkan daya isolasinya menurun dan bunyi petir akan berkurang kekerasannya dan rentang waktunya akan semakin lama.
Petir berlangsung dikarenakan terdapat perbedaan potensial antara awan & bumi atau kumpulan dari awan yang lain. Awan bergerak terus tertiup angin, tatkala awan tersebut bergerak, awan bakal berinteraksi antar sesama awan, karena kecepatan dan berat kadar air yang dimiliki setiap awan berbeda maka kemungkinan saling bertubrukan cukup besar, muatan negatif yang dibawa didalam awan akan berkumpul disatu sisi, sedangkan muatan positifnya akan menempati sisi lain. Seandainya potensial antara awan & bumi mempunyai perbedaan yang lumayan besar, maka muatan negatifnya dapat berpindah ke kutub muatan negatif bumi atau sebaliknya untuk muatan negatif sehingga listrik didalam awan akan seimbang antara positif dan negatif.
Terhadap proses perpindahan ini, muatan negatif memakai medium udara sebagai konduktornya, diwaktu muatan negatif menembus ambang batas isolasi udara akan menyebabkan terjadinya ledakan besar. Karena setiap awan mengandung unsur negatif dan positif tanpa terjadinya hujan pun tetap akan terjadi ledakan dari terjadinya tabrakan antar awan, karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadinya petir dapat disebabkan karena adanya loncatan muatan listrik antara awan & bumi atau pun benturan dengan awan yang lain.
Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari kegiatan angin ke atas yg ada di dalam awan Cumulus yg kuat. Kecepatan dari angin ini berdasarkan data yang ada bisa mencapai 150 km/jam. Selanjutnya di dalam awan, uap air berkondensasi jadi partikel air yg lebih kecil & stabil. Jikalau awan Cumulus berada kepada ketinggian yg pass tinggi, sehingga angin di dalam awan itu mempunyai suhu di bawah 0 derajat celcius. Factor ini menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal jadi es. Setelah Itu partikel-partikel es bergabung & jadi bongkahan es yg besar.
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu selanjutnya jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini setelah itu terpecah menempa es-es yg lebih ringan & kecil maka elemen ini pun memecah struktur elektron yg ada di dalamnya. Factor ini menyebabkan es yg lebih berat berada di lapisan bawah awan & mempunyai muatan negatif. Sedangkan es yg lebih ringan tertiup angin yg ada di dalam awan ke lapisan atas awan & mempunyai muatan positif.
Kebanyakan tiap-tiap petir mempunyai 4 hingga 5 pecahan kilat akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui pecahan aliran listrik tersebut membutuhkan waktu hanya 0,01 sekon. selanjutnya bakal berlangsung petir dgn waktu 0,0004 sekon. Sebelum berlangsung petir kemudian, dibutuhkan dikala istirahat sewaktu 0,03-0,05 sekon. Umumnya kuat arus didalam setiap petir sangat besar sampai 20ribu ampere.
Dikala kita melihat adanya kilatan cahaya di langit, terkadang terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh petir, perihal ini disebabkan adanya perbedaan kecepatan rambat dari cahaya sebesar 300ribu m/s danjuga dari kecepatan rambat pada bunyi yg jauh lebih rendah sekitar 340 m/s. Maka sangat wajar sekali jika disaat ada kilatan cahaya seringkali muncul dan terlihat lebih dahulu dibandingkan dengan suaranya.
Sekian pembahasan mengenai Contoh Karangan atau Tulisan Naskah Teks Eksplanasi Singkat mengenai Peristiwa Alam dimana saya sudah memberikan 3 buah contoh naskah untuk lebih mudah dipahami cara membuatnya, selamat belajar!
secara ini, tiap-tiap tetes hujan mendispersikan sinar matahari putih jadi warna komponennya. Menjadi kenapa dikala kita menonton pita warna yg lebar, seakan-akan tiap-tiap ruang hujan yg tidak sama mendispersikan cuma satu warna saja? Lantaran kita cuma menyaksikan satu warna dari tiap-tiap tetes hujan. Kamu sanggup menyaksikan gimana proses terjadinya dalam terhadap gambar di bawah ini.
Dikala tetes air hujan mendispersikan cahaya yang datang hanya pada spektrum warna merah saja yang mengalami pembiasan searah dengan datangnya cahaya, jika kita didepannya maka sinar merah itu akan tepat memantul arah mata kita, sedangkan untuk warna cahaya yang lain akan memantul dengan sudut kemiringan yang lebih banyak, maka arah pantulan dari cahaya tidak akan mengarah tepat ke mata kita.
Terkadang kita akan menemukan adanya 2 buah pelangi disaat yang sama atau pelangi ganda, dimana 1 pelangi akan memiliki warna yang tajam dan mudah dilihat dengan mata dan 1 pelangi lagi memiliki warna cahaya pelangi yang sedikit redup atau tidak terang, warna pelangi yang redup dihasilkan dari terjadinya pemantulan kembali cahaya yang melewati air hujan yang pertama sehingga pemantulan cahaya terjadi 2 kali, hal ini dikenal dengan refleksi ganda, dapat dibuktikan dengan urutan warna cahaya yang sudah tidak lagi berwarna mejikuhibiniu, tapi menjadi warna kebalikan dimana warna ungu pada pelangi ke 2 menjadi warna pertama atau pada bagian atas sedangkan warna merah menjadi warna yang terakhir.
Contoh Teks Naskah Eksplanasi Peristiwa Alam tentang Petir
Fenomena Adanya Petir
Petir & kilat adalah salah satu fenomena alam yang pastinya sobat juga sering melihat hal ini disaat cuaca sedang mendung maupun ketika turun hujan, bisa dibilang sangat jarang sekali terjadinya petir disaat cuaca sedang cerah tanpa adanya kumpulan awan yang mengantung di atas langit. Petir & kilat ini menjadi salah satu gejala alam yang dapat dipelajari dalam ilmu fisika dikenal sebagai penghasil listrik statis.Petir dapat terjadi karena adanya pemuaian air yang naik ke udara dan membentuk awan, dimana awan tersebut mengandung ion-ion yang mengandung listrik. Dengan semakin banyaknya kandungan listrik didalam awan menyebabkan ledakan atau dikenal dengan loncatan bunga api listrik, petir yang bersuara kencang akan lebih mudah kita lihat dikala mendung dan sedang turun hujan, awan akan semakin banyak terkumpul dan saling bertubrukan partikel-partikelnya, ketika turun hujan ion-ion bermuatan listrik akan berkurang kepadatannya hal ini akan menyebabkan daya isolasinya menurun dan bunyi petir akan berkurang kekerasannya dan rentang waktunya akan semakin lama.
Petir berlangsung dikarenakan terdapat perbedaan potensial antara awan & bumi atau kumpulan dari awan yang lain. Awan bergerak terus tertiup angin, tatkala awan tersebut bergerak, awan bakal berinteraksi antar sesama awan, karena kecepatan dan berat kadar air yang dimiliki setiap awan berbeda maka kemungkinan saling bertubrukan cukup besar, muatan negatif yang dibawa didalam awan akan berkumpul disatu sisi, sedangkan muatan positifnya akan menempati sisi lain. Seandainya potensial antara awan & bumi mempunyai perbedaan yang lumayan besar, maka muatan negatifnya dapat berpindah ke kutub muatan negatif bumi atau sebaliknya untuk muatan negatif sehingga listrik didalam awan akan seimbang antara positif dan negatif.
Terhadap proses perpindahan ini, muatan negatif memakai medium udara sebagai konduktornya, diwaktu muatan negatif menembus ambang batas isolasi udara akan menyebabkan terjadinya ledakan besar. Karena setiap awan mengandung unsur negatif dan positif tanpa terjadinya hujan pun tetap akan terjadi ledakan dari terjadinya tabrakan antar awan, karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadinya petir dapat disebabkan karena adanya loncatan muatan listrik antara awan & bumi atau pun benturan dengan awan yang lain.
Syarat terjadinya loncatan listrik dimulai dari kegiatan angin ke atas yg ada di dalam awan Cumulus yg kuat. Kecepatan dari angin ini berdasarkan data yang ada bisa mencapai 150 km/jam. Selanjutnya di dalam awan, uap air berkondensasi jadi partikel air yg lebih kecil & stabil. Jikalau awan Cumulus berada kepada ketinggian yg pass tinggi, sehingga angin di dalam awan itu mempunyai suhu di bawah 0 derajat celcius. Factor ini menyebabkan partikel air di dalam awan mengkristal jadi es. Setelah Itu partikel-partikel es bergabung & jadi bongkahan es yg besar.
Akibat adanya gaya gravitasi, kumpulan es itu selanjutnya jatuh ke permukaan bumi. Kumpulan es ini setelah itu terpecah menempa es-es yg lebih ringan & kecil maka elemen ini pun memecah struktur elektron yg ada di dalamnya. Factor ini menyebabkan es yg lebih berat berada di lapisan bawah awan & mempunyai muatan negatif. Sedangkan es yg lebih ringan tertiup angin yg ada di dalam awan ke lapisan atas awan & mempunyai muatan positif.
Kebanyakan tiap-tiap petir mempunyai 4 hingga 5 pecahan kilat akibat adanya ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui pecahan aliran listrik tersebut membutuhkan waktu hanya 0,01 sekon. selanjutnya bakal berlangsung petir dgn waktu 0,0004 sekon. Sebelum berlangsung petir kemudian, dibutuhkan dikala istirahat sewaktu 0,03-0,05 sekon. Umumnya kuat arus didalam setiap petir sangat besar sampai 20ribu ampere.
Dikala kita melihat adanya kilatan cahaya di langit, terkadang terdapat jeda sebelum terdengar gemuruh petir, perihal ini disebabkan adanya perbedaan kecepatan rambat dari cahaya sebesar 300ribu m/s danjuga dari kecepatan rambat pada bunyi yg jauh lebih rendah sekitar 340 m/s. Maka sangat wajar sekali jika disaat ada kilatan cahaya seringkali muncul dan terlihat lebih dahulu dibandingkan dengan suaranya.
Sekian pembahasan mengenai Contoh Karangan atau Tulisan Naskah Teks Eksplanasi Singkat mengenai Peristiwa Alam dimana saya sudah memberikan 3 buah contoh naskah untuk lebih mudah dipahami cara membuatnya, selamat belajar!
0 komentar:
Posting Komentar